Kamis, 18 Maret 2010

Republik Mimpi

REPUBLIK MIMPI ?
Oleh ; M Yasin Marjaya, M.Pd.
Guru SMP Islam Al Azhar 4 Kemandoran

Pernahkan Anda menyaksikan, tayangan acara “ Republik Mimpi “ yang disiarkan oleh salah satu stasiun TV swasta, yang dimotori oleh seorang pakar komunikasi, Effendi Gazali, yang memiliki sederet gelar akademik melengkapi kematangan intelektualnya. Dia mampu merancang acara yang terbilang menarik untuk ditonton, menampilkan kritik-kritik sosial yang dikemas dalam bentuk dagelan atau humor, persoalan yang serius diubah menjadi suatu yang sederhana, dan kadang diselingi dengan joke-joke yang sedang in.
Belakangan ini, Republik Mimpi juga mampu menampilkan tokoh-tokoh yang memiliki kemiripan wajah, suara, dan gaya bicaranya seperti para tokoh politik ternama negeri ini. Mereka diundang, bak seorang pejabat, mereka berpakaian dan berpenampilan seperti tokoh yang sedang mereka perankan. Para tokoh tiruan tersebut mampu mengocok perut pemirsa, sampai-sampai lupa dengan apa yang mereka rasakan, himpitan ekonomi, dan rentetan penderitaan yang mereka alami hilang saat itu, karena pemirsa terbius sejenak oleh ocehan para nara sumber bohongan tersebut.
Orang bilang mimpi itu bunganya tidur. Jadi kalau ingin banyak mimpi yang, banyak-banyaklah tidur. Sejarah mencatat, Nabi Yusuf mendapat anugerah istimewa, gara-gara dia mampu menafsirkan mimpi, dia dibebaskan dari penjara dan kemudian mendapat tempat terhormat yang mengantarkannya menjadi seorang raja pada masa itu. Itulah sebuah mu’jizat yang diberikan Allah kepada mahluk-Nya yang benar-benar soleh. Jika Allah menghendaki, maka terjadilah dengan seketika. Tidak ada sedikit pun di jagad alam ini yang terbebas dari campur tangan Allah.
Ide-ide cemerlang muncul bisa diawali dengan mimpi, namun sebaliknya mimpi juga membuat pesimis dan kecemasan yang sangat manakala mimpi itu ditafsirkan buruk, dan diyakini akan menimpa si pemimpi. Sehingga keluar rumah pun, dia takut kalau-kalau mimpinya menjadi kenyataan. Kalaupun hal yang dikhawatikan itu terjadi, mungkin suatu kebetulan saja, atau Allah sedang menurunkan ujian bedasarkan pada keyakinan.umat-Nya.
Mimpi dapat juga diartikan sebagai cita-cita. What is your dream ? Apa cita-cita mu ? Pertanyaan demikian sering muncul dari guru kepada muridnya, orang tua kepada anaknya, kakek-nenek kepada cucunya, atau paman-bibi kepada keponakannya. Gantungkanlah cita-cita mu setinggi langit. Orang bijak berkata, cita-cita bagaikan api, apapun yang menghalanginya akan hangus terbakar olehnya. Cita-cita akan membangkitkan enerji seseorang untuk menggapainya, kerja keras, bermandi keringat, pantang menyerah, terus mencoba tiada henti, yang didasari oleh keyakinan bahwa setelah kesukaran akan datang kemudahan sebagaimana janji Allah dalam firman-Nya.
Dewasa ini, mimpi dapat juga diartikan dalam skala yang lebih luas yaitu berupa visi dan misi. Visi adalah tujuan masa depan yang ingin dicapai, misal ; 5 tahunan, 10 tahunan, 15 tahunan, 20 tahunan dan seterusnya. Misi adalah langkah-langkah yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Visi dan misi merupakan gagasan atau cita-cita yang dibuat sebagai tujuan yang harus dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu lembaga. Kemauan keras dan tindakan nyata merupakan prasyarat mutlak yang harus ada dalam mewujudkan gagasan dan meraih cita-cita. Sehebat apapun gagasan itu, jika tidak dibarengi dengan karya nyata, dapat diistilahkan NATO ( No Action Talk Only). Mengharap hujan dari langit, menunggu keajaiban, tergantung nasib, bagaimana nanti saja, kalau rizki enggak kemana, bim salabim, aba kedabra, dan sederet istilah sejenis lainnya, yang sangat bertentangan dengan firman-Nya, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika dia tidak mau mengubahnya.
Lalu, bagaimanakah kita yang sudah ditakdirkan menjadi seorang guru? Bolehkah kita berangan-angan atau bermimpi menjadi orang kaya, orang sukses, orang terhormat, orang berpangkat, orang pintar yang memiliki segudang ketrampilan, seperti profesi-profesi lain yang ada di sekeliling kita. Jawabannya sangat boleh dan sangat mungkin. Namun ada sebuah ungkapan menarik, seenak-enaknya mimpi makan roti, lebih enak makan singkong beneran. Lakukan sesuatu dengan wajar dan sesuai kemampuan, Insya Allah kita tidak termasuk orang yang panjang angan-angan belaka atau penghayal kelas satu.
Singkatnya, melalui mimpi-mimpi ( bukan bermimpi pada saat tidur akan tetapi lewat perenungan alam sadar ) akan melahirkan gagasan spektakuler, ide-ide cemerlang, keinginan luar biasa, bahkan visi, dan misi suatu lembaga, yang menurut pemikiran kebanyakan sulit untuk direalisasikan. Ya namanya juga Republik Mimpi, siapa saja boleh bermimpi, mau berhasil mau enggak bagaimana nanti, lagi mimpi enggak pake ongkos, gitu aja ko repot !
Namun demikian, YPI Al Azhar yang berlokasi di Jakarta, yang membawahi hampir ratusan sekolah dari TK sampai perguruan tinggi, tersebar di seluruh Indonesia, memiliki impian yang tertuang dalam visi dan misi lembaga, yang teknis operasionalnya diserahkan kepada unit masing-masing dengan catatan tetap berpegang pada visi yang ditetapkan oleh YPI Al Azhar sebagai acuan bakunya. Visi yang dibuat adalah merupakan proses pemikiran panjang yang didasari pada kebutuhan jangka panjang, bukan keputusan yang dibuat layaknya orang bangun tidur.
Sebagai buktinya, banyak sekolah-sekolah luar Al Azhar mengadakan kunjungan ke YPI Al Azhar untuk melihat dari dekat dengan maksud mencari informasi tentang sistem pendidikan, mengintip kurikulum yang diterapkan, proses KBM, melihat sarana-prasarana yang digunakan, sistem pembinaan murid, pembinaan guru, perekrutan murid dan guru, sistem penggajian dan tunjangan kesejahteraan, dan seabrek informasi yang ada di lembaga pendidikan Al Azhar.
Open management yang diterapkan oleh YPI Al Azhar, menurut pengamatan penulis sudah berimbas kebanyak sekolah terlihat banyaknya murid-murid dan sekolah yang menerapkan apa yang menjadi ciri khas sekolah Al Azhar, semisal ; menyeimbangkan antara iptek dan imtak dalam menyusun materi pembelajaran, budaya salam, seragam muslim-muslimah, tadarus, shalat dhuha, dzikir dan tahajud bersama, lomba-lomba keagamaan, ceramah keagamaan, pendeknya semua nyaris dicontek habis. Al Azhar sukses mengibarkan bendera perubahan khususnya dalam mewarnai kebijakan pendidikan yang memasukan nilai-nilai islami dalam setiap satuan program pendidikan.
Untuk itu, sumbang saran, inovasi, ide, gagasan atau mimpi-mimpi yang membawa kepada perubahan untuk kemajuan lembaga menjadi suatu keharusan dan sesuatu yang tidak bisa ditunda-tunda yang pada akhirnya Al Azhar yang kita banggakan ini akan memiliki kekhasan seperti dulu, sehingga minat orang tua untuk menitipkan anak-anak mereka ke lembaga pendidikan Al Azhar berlimpah ruah tidak saja di pusat tetapi juga di cabang-cabang atau di bawah bimbingan.

Karena mimpi boleh dilakukan oleh siapa saja, di mana saja, kapan saja, dan tidak membutuhkan biaya; Pertama, bagaimana kalau YPI Al Azhar ke depan kita impikan akan menjadi suatu lembaga yang menjadi pusat dari segala pusat, yaitu ; sebagai pusat bahasa ( Language Centre ), pusat seni ( Art Centre ), pusat ilmu pengetahuan ( Science Centre ), pusat penelitian ( Research Centre ), dan pusat olah raga (Sport Centre), dan sudah barang tentu sebagai pusat pengakajian Islam ( Islamic Centre). Angan-angan ini tampaknya sangat berlebihan, namun jika sebagian dari yang diimpikan itu benar-benar terwujud, akan menjadi daya dorong yang dahsyat dan menjadi identitas atau kekhasan baru yang selama ini nyaris habis diadaptasi oleh lembaga-lembaga lain.
Kedua, YPI Al Azhar mungkin enggak melaksanakan Boarding School sebagaimana namanya Yayasan Pesantren Islam, para murid tinggal di asrama. Setiap saat mereka dibimbing oleh para pendamping yang ditugaskan untuk membahas materi-meteri pelajaran yang belum tuntas di kelas, memperdalam akidah keislaman mereka, belajar dan berdiskusi tentang islam masa depan, mengkaji teori-teori keislaman untuk bahan pidato, diskusi, seminar dan lainnya. Di samping itu juga, para murid diharuskan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa Arab dalam pergaulan, jika tidak mereka terkena hukuman. Untuk menghindari kejenuhan, mereka juga diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai kegemaran mereka, misalnya ; musik, olah raga, ketrampilan komputer, melukis, seni drama, tari, designer, dan lain-lain.
Ketiga, YPI Al Azhar membentuk suatu departemen baru di bawah Kabid untuk mengurusi atau menangani murid-murid berprestasi/ berbakat yang direkrut dari seluruh Al Azhar dari tingkat TK sampai SMA. Murid-murid yang direkrut tidak hanya yang berprestasi dalam akademik tetapi juga yang berprestasi dalam non-akademik, misalnya ; olah raga, seni, bahasa, ketrampilan, dan lainnya. Murid-murid berprestasi dikumpulkan dalam satu kampus, mereka diberikan pembinaan secara kontinyu berdasarkan bakat dan prestasi yang mereka miliki selama ini. Cara ini merupakan investasi yang sangat berharga, sehingga bilamana ada penyelenggaraan lomba baik yang bersifat nasional ataupun internasional, kita sudah memiliki stok atau persediaan peserta yang akan kita kirim. Mungkin enggak yah ?
Keempat, membentuk Paguyuban Alumni Al Azhar yang anggotanya berasal dari seluruh Al Azhar. Sebagaimana kita ketahui, banyak para alumni Al Azhar yang sudah berhasil dalam karir / menjadi pejabat, sukses dalam bisnis / ekonomi, menjadi pegawai pemerintah / swasta yang tersebar di kantor-kantor atau perusahaan-perusahaan, menjadi pengusaha, dokter, insinyur, pengacara, dosen, dan profesi-profesi lainnya karena Al Azhar sampai saat ini sudah mencetak atau menghasilkan puluhan ribu alumni. Mereka diundang dan dipertemukan untuk duduk bersama, diajak untuk memikirkan bagaimana Al Azhar ke depan. Penulis yakin para alumni akan berfalsafah, “ Apa yang dapat saya berikan untuk Al Azhar tetapi bukan apa yang saya dapatkan dari Al Azhar. “ Mereka akan membentuk sebuah organisasi alumni yang di dalam kegiatannya akan merencanakan beberapa program, misalnya ; mendirikan stasiun TV atau radio sebagai media dakwah dan media promosi yang paling ampuh, mencetak buku yang berisi tentang kesuksesan para alumni, Balitbang Alumni, SDM Alumni, Public Relation and Advertising, dan lain sebagainya atau disesuaikan dengan kebutuhan saat ini dan akan datang. Kayanya keren banget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar